ADSENSE HERE!
saya dulu saat kecil seneng baca buku. Banyak buku yang saya lahap. Salah satu buku yang paling saya ingat bahkan air mata ini berurai-2 selama berbulan saat kanak-2 SD adalah buku yang berjudul: “Merpati Post-ku Sayang!” atau “Kisah Perjalanan Sang Air”.
Buku itu benar-2 mengajarkan moral dan sosial kompeten terhadap saya. Begitu nikmat membaca banyak bacaan…
Sayang, entah siapa yang kasih ide. Di awal kelas 5 SD saya diminta ikut program untuk ke SMP tanpa kelas 6. Sejak itu saya “dilarang” baca buku cerita. Waktu saya difokuskan untuk belajar Matematika; rumus Pitagoras, rumus Archimedes, rumus Bejana berhubungan, rumus segitiga sama sisi, sama kaki, lingkaran, dan lain-2 harus saya pelajari.
Hancurlah hidup kanak-2 saya yang begitu indah. Saya tidak bisa baca buku cerita indah lagi. Waktu saya difokuskan mengerjakan soal-2 yang memuakkan agar lulus loncat kelas! Saya lulus loncat kelas dan nilai baik. Tapi saya kehilangan waktu-2 indah kanak-kanak saya membaca buku cerita.
Di SMP, minat sekolah menjadi rendah. Bosen! Ranking di SMP pun menjadi rangking 20 di kelas. Masak bodo ah. Sang Emak marah-2. Yah sudah resiko. Tetapi saya menikmati membaca cergam. Buku Tintin dan si Anjing Pudel Snowy favorit saya atau buku cerita Pilot Perancis Tanguy and Laverdure. Sayang buku itu tidak terlalu mendidik. Buku itu tidak membuat sosial kompeten saya naik. Itu cuma dagelan biasa mirip komik Shincan atau Kenji atau Kunfu Boy!
Baru di SMA saya temukan buku-2 bagus lagi. “Burung-Burung Manyar” karya Romo Mangun adalah inspirasi hidup saya. Apalagi saat disuatu ketika secara pribadi secara tidak sengaja Romo Mangun pernah mengajarkan saya cara menulis. Setelah itu hampir semua buku sastra Indonesia saya lahap. Mulai saat itu saya mulai juga melahap tulisan-2nya Gibran Khalil Gibran dan Jalaludin Rumi. Sampai kuliah saya tetap menikmati membaca…
Sayang saat kuliah bahkan sampai lulus tidak ada lagi karya bagus penulis Indonesia. Tulisan Ayu Utami (yang dikritik Penyair Taufiq Ismail sebagai “sastra lendir”) dalam novel “Larung” mendapatkan penghargaan novel terbaik. Padahal kualitas isi dan imajinasinya jauh lebih rendah dari pada “Pada Sebuah Kapalnya” NH Dini (meskipun sama-2 agak bersentuhan dengan “lendir”). Ini benar-2 penurunan kualitas sastra Indonesia.
Trilogi Laskar Pelangi, saya butuh susah payah untuk melahapnya. Bagaimana mungkin tulisan seperti itu jadi dapat penghargaan Novel terbaik? Okya, pada Novel yang pertama Laskar Pelangi masih lumayan lah. Novel kedua dan ketiga benar-benar sangat miskin imajinasi. Saya ndak punya energi menuntaskan tulisan itu. Jika kita baca karya-2 sebelumnya ambil contoh misalkan model tulisan Kuntowijoyo seperti Mantra Penjinak Ular, wah ora ono opo-2 ne iku Laskar Pelangi. Imajinasi kita ora metu membaca cerita Laskar Pelangi.
Semenjak itu sudah bertahun-tahun saya males baca tulisan dari Indonesia. Saya mulai fokus melahap tulisan penulis Jerman: Gothe seperti “Faust der Tragödie” atau Nietschze seperti “Also sprach Zarathusta”, juga beberapa cerita-cerita berat dari Kafka.
Kemarin baru beberapa hari lalu, saya bertemu dengan sahabat lama Anies Baswedan di Berlin dalam sebuah acara yang kebetulan sang sahabat itu diundang oleh Kanselir Jerman untuk berbicara bersama Presiden Jerman di Istana Belleuve. Nah, saat bertemu di Berlin, sang sahabat lama ini menghadiahkan saya oleh-2 buku tentang Indonesia yang begitu amat indah. Ada 7 buku yang diberikan ke saya. 3 buku otobiografi Mohammad Hatta dan 4 buku tulisan testimoninya Rosihan Anwar tentang perjalan hidup bangsa Indonesia.
Ah…benar-benar 7 buku yang amat menginspirasi. Begitu nikmat kubaca. Sudah lama saya ndak menikmati membaca buku seindah ini dari penulis Indonesia, selain belasan tahun lalu saat membaca “Burung-Burung Manyar”-nya Romo Mangun Wijaya…
Dari Tepian Lembah Sungai Isar,
Ferizal Ramli
Buku itu benar-2 mengajarkan moral dan sosial kompeten terhadap saya. Begitu nikmat membaca banyak bacaan…
Sayang, entah siapa yang kasih ide. Di awal kelas 5 SD saya diminta ikut program untuk ke SMP tanpa kelas 6. Sejak itu saya “dilarang” baca buku cerita. Waktu saya difokuskan untuk belajar Matematika; rumus Pitagoras, rumus Archimedes, rumus Bejana berhubungan, rumus segitiga sama sisi, sama kaki, lingkaran, dan lain-2 harus saya pelajari.
Hancurlah hidup kanak-2 saya yang begitu indah. Saya tidak bisa baca buku cerita indah lagi. Waktu saya difokuskan mengerjakan soal-2 yang memuakkan agar lulus loncat kelas! Saya lulus loncat kelas dan nilai baik. Tapi saya kehilangan waktu-2 indah kanak-kanak saya membaca buku cerita.
Di SMP, minat sekolah menjadi rendah. Bosen! Ranking di SMP pun menjadi rangking 20 di kelas. Masak bodo ah. Sang Emak marah-2. Yah sudah resiko. Tetapi saya menikmati membaca cergam. Buku Tintin dan si Anjing Pudel Snowy favorit saya atau buku cerita Pilot Perancis Tanguy and Laverdure. Sayang buku itu tidak terlalu mendidik. Buku itu tidak membuat sosial kompeten saya naik. Itu cuma dagelan biasa mirip komik Shincan atau Kenji atau Kunfu Boy!
Baru di SMA saya temukan buku-2 bagus lagi. “Burung-Burung Manyar” karya Romo Mangun adalah inspirasi hidup saya. Apalagi saat disuatu ketika secara pribadi secara tidak sengaja Romo Mangun pernah mengajarkan saya cara menulis. Setelah itu hampir semua buku sastra Indonesia saya lahap. Mulai saat itu saya mulai juga melahap tulisan-2nya Gibran Khalil Gibran dan Jalaludin Rumi. Sampai kuliah saya tetap menikmati membaca…
Sayang saat kuliah bahkan sampai lulus tidak ada lagi karya bagus penulis Indonesia. Tulisan Ayu Utami (yang dikritik Penyair Taufiq Ismail sebagai “sastra lendir”) dalam novel “Larung” mendapatkan penghargaan novel terbaik. Padahal kualitas isi dan imajinasinya jauh lebih rendah dari pada “Pada Sebuah Kapalnya” NH Dini (meskipun sama-2 agak bersentuhan dengan “lendir”). Ini benar-2 penurunan kualitas sastra Indonesia.
Trilogi Laskar Pelangi, saya butuh susah payah untuk melahapnya. Bagaimana mungkin tulisan seperti itu jadi dapat penghargaan Novel terbaik? Okya, pada Novel yang pertama Laskar Pelangi masih lumayan lah. Novel kedua dan ketiga benar-benar sangat miskin imajinasi. Saya ndak punya energi menuntaskan tulisan itu. Jika kita baca karya-2 sebelumnya ambil contoh misalkan model tulisan Kuntowijoyo seperti Mantra Penjinak Ular, wah ora ono opo-2 ne iku Laskar Pelangi. Imajinasi kita ora metu membaca cerita Laskar Pelangi.
Semenjak itu sudah bertahun-tahun saya males baca tulisan dari Indonesia. Saya mulai fokus melahap tulisan penulis Jerman: Gothe seperti “Faust der Tragödie” atau Nietschze seperti “Also sprach Zarathusta”, juga beberapa cerita-cerita berat dari Kafka.
Kemarin baru beberapa hari lalu, saya bertemu dengan sahabat lama Anies Baswedan di Berlin dalam sebuah acara yang kebetulan sang sahabat itu diundang oleh Kanselir Jerman untuk berbicara bersama Presiden Jerman di Istana Belleuve. Nah, saat bertemu di Berlin, sang sahabat lama ini menghadiahkan saya oleh-2 buku tentang Indonesia yang begitu amat indah. Ada 7 buku yang diberikan ke saya. 3 buku otobiografi Mohammad Hatta dan 4 buku tulisan testimoninya Rosihan Anwar tentang perjalan hidup bangsa Indonesia.
Ah…benar-benar 7 buku yang amat menginspirasi. Begitu nikmat kubaca. Sudah lama saya ndak menikmati membaca buku seindah ini dari penulis Indonesia, selain belasan tahun lalu saat membaca “Burung-Burung Manyar”-nya Romo Mangun Wijaya…
Dari Tepian Lembah Sungai Isar,
Ferizal Ramli
link berkaitan lainya :
buku yang menginspirasi hidup untuk lebih maju dan terarah ...
https://www.facebook.com/.../buku-yang-menginspira...Translate this page
buku yang menginspirasi hidup untuk lebih maju dan terarah. 3 likes · 0 talking about this. Book.
Empat Buku Kisah Hidup Paling Laris dan Patut Dibaca - Jaring News
www.jaringnews.com/.../empat-buku-kisah-hidup-pali...Translate this page
Apr 5, 2012 - Apa-apa saja buku-baik biografi dan autobiografi--yang paling menginspirasi? JAKARTA, Jaringnews.com - Kisah tentang kehidupan ...
Buku-buku yang menginspirasi… | Ferizal Ramli's Blog
ferizalramli.wordpress.com/.../buku-buku-yang-mengi...Translate this page
Sep 14, 2011 - Hancurlah hidup kanak-2 saya yang begitu indah. Saya tidak bisa baca buku cerita indah lagi. Waktu saya difokuskan mengerjakan soal-2 ...
SINDOnews : Perjuangan hidup Isran Noor ternyata menginspirasi ...
www.sindonews.com/.../perjuangan-hidup-isran-noor-...Translate this page
Oct 27, 2013 - Bupati Kutai Timur Isran Noor Ternyata Menginspirasi Seorang Mahasiswi ... perjuangan hidup Isran Noor, ia bahkan menulis sebuah buku ...
Resensi buku yang menginspirasi hidup anda ( the book was ...
moderndiplomat.blogspot.com/.../resensi-buku-yang-...Translate this page
May 6, 2013 - Dalam bukunya yang berjudul Biografi Laksamana Muda Jhon Lie, M. Nursam menjelaskan bagaimana seorang Laksama Indonesia ...
hidup yang menginspirasi itu apa - becoming a world viewer
tagesi.blogspot.com/.../hidup-yang-menginspirasi-itu-...Translate this page
Apr 8, 2010 - Untuk menjawabnya, aku membaca beberapa buku, buku yang ... Heran juga aku, hidup seperti begini sudah bisa menginspirasi orang lain.
Kata Mereka: Buku Favorit yang Paling Menginspirasi « Ekspresi ...
remaja.suaramerdeka.com/.../kata-mereka-buku-favori...Translate this page
May 16, 2013 - “Buku favorit saya judulnya A Child Called It. Isinya tentang perjuangan seorang anak yang semangat hidup, tapi di hidupnya itu dia sering di ...
Kisah Nyata Hidup Bocah Polos Zhang Ta Menginspirasi Banyak ...
duniatraining.com/.../kisah-nyata-hidup-bocah-polos-...Translate this page
Jan 4, 2013 - Kisah Nyata Hidup Bocah Polos Zhang Ta Menginspirasi Banyak Orang ... bahan makanan untuk berdua, dan sejumlah buku untuk ia pejalari.
Everyday Greatness : Menginspirasi Diri dan Orang Lain Dari Buku
lifestyle.kompasiana.com/.../everyday-greatness-meng...Translate this page
May 22, 2012 - Everyday Greatness : Menginspirasi Diri dan Orang Lain Dari Buku ... Keduanya harus menjalani hidup dengan tambahan beban penyakit fisik ...
buku yang menginspirasi! | berbagi indahnya dunia
veronicasriutami.wordpress.com/.../buku-yang-mengi...Translate this page
Jul 22, 2011 - Posts about buku yang menginspirasi! written by veronicasriutami. ... alam bawah sadar berperan dalam proses pembentukan nilai hidup dan ..
ADSENSE HERE!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar