Cari Blog Ini

buku kahlil gibran sayap-sayap patah

ADSENSE HERE!
Judul Novel : Sayap-Sayap Patah
Penulis : Kahlil Gibran
Penerjemah : M. Ruslan Shidieq

Daftar Isi (132 Halaman)

  1. Duka yang Bisu
  2. Tangan Takdir
  3. Jalan ke Makam Orang Suci
  4. Obor Putih
  5. Prahara
  6. Danau Api
  7. Depan Singgasana Kematian
  8. Antara Kristus dan Isytar
  9. Pengorbanan
  10. Sang Juru Selamat
  11. Beberapa Catatan
  12. Glosarium Butir-butir Hikmah


a. Sinopsis
Buku ini menceritakan bagaimana perasaan hati seorang pria yang senantia menjaga amanah dari ayah teman wanitanya, Yang ingin ia selalu menjaga anak perempuannya meskipun cintanya harus dipendam karena wanita itu menikah dengan pria lain.
Tepat pada saat itu seorang muncul dari belakang tirai beledu di pindu dan berjalan mendekati kami. Farris Effandi ( teman lama ayahku ) dan aku bangkit dari tempat duduk kami “Ini anak perempuanku Selma “, kata orang tua itu. Ia memperkenalkan gadis itu padaku. Dia bagaikan buku yang tidak pernah bisa kuselesaikan membacanya. Karena setiap kunjungan memberiku makna baru pada kecantikannya dan pandangan baru ke dalam jiwanya yang manis.
Satu jam berlalu, setiap menit adalah satu tahun cinta. Keindahan malam itu berubah ketika kereta yang mengantarkan ayahnya telah kembali dan mengatakan bahwa Selma akan dinikahkan dengan kemenakan Uskup Bulos, Mansour Bey Galib. Aku memberinya semangat meskipun hati ini terasa hancur karena putusan itu hadir disaat cintaku mulai tumbuh “Mari, Selma, mari kita menjadi menara yang kuat di tengah prahara. Mari kita berdiri seperti prajurit gagah berani dihadapan musuh dan menghadapi senjatanya. Jika kita terbunuh, kita akan mati sebagai orang suci, dan jika kita menang, kita akan hidup sebagai pahlawan. Menghadapi halangan dan kesulitan lebih mulia daripada mundur mencari ketenangan. “ ……….. Namun semua harus berjalan sesuai takdir yang telah dituliskan, Selma harus menikah dengan dan Mansour Bey.
Sisi ketegangan tetap terjadi dikala Selma tetap menemui sang kekasih secara diam – diam. Bahkan Uskup Bulos memerintahkan kepada semua pelayan dan pengawalnya untuk memperhatikan gerak – gerik Selma. Meskipun cinta diantara mereka sangat besar, Selma tetap memilih mengakhiri pertemuan sembunyi – sembunyinya dengan ciuman mesra yang pertama dan terkahir, karena dia tidak ingin sang kekasih merasakan derita yang dia alami. Bertahan dikehampaan cinta sang kekasih, Selma berusaha menjadi istri yang baik. Karena setiap hari Mansour selalu menanyakan kapan Selma dapat memberinya keturunan, meskipun dia sendiri selalu sibuk dengan wanita – wanita yang menjual tubuhnya hanya untuk sepotong roti. Doa yang tak pernah putus selalu memberikan berita yang baik. Selma hamil, meskipun ketika melahirkan dia harus berjuang antara hidup dan mati. Burung dengan sayap – sayap yang patah tak selamanya mampu bertahan dan akhirnya Selma harus menghadap Sang Pencipta setelah dia melahirkan bayi laki – laki yang usianya hanya sebatas sinar matahari pagi.
Semua pengantar jenazah telah pergi, ketika aku bertanya kepada si penggali kubur “apakah anda ingat dimana Farris Effandi dimakamkan ? “ Dia memandangku sambil berkata ….”Disini, aku menempatkan anak perempuan diatasnya dan didada anak perempuan ini beristirahat anaknya…. …..”

b. Alur

Novel ini menggunakan alur maju

c. Tema

Kasih Tak Sampai

d. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama karena penulis menceritakan tentang pengalaman pribadinya

e. Tokoh

Kahlil Gibran
Selma Karamy
Faris Effandi Karamy
Uskup Bulos Galib
Mansour Bey Galib


f. Bentuk paragraf serta jumlah % pada paragraph

a. Paragraf Naratif
Paragraf naratif yang terdapat dalam novel ini sebanyak 16,6%.

b. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif yang terdapat dalam novel ini sebanyak 49,4%.

c. Dialog
Dialog yang terapat dalam novel ini sebanyak 33,9%.

g. Istilah-istilah Sulit

Uskup : wali gereja, pendeta
Pusara : kubur, kuburan ; tali, biasanya dalam arti kendali, pimpinan, yang
memegang pimpinan Negara
Ngarai : jurang yang dalam diantara tebin yang curam
Nisan : nama salah satu bulan syamsiah (matahari) dalam bahasa suryani,
padanannya adalah April
Isytar : nama salah satu tokoh dewa dalam mitologi Babilonia dan Assyria, dan
dikenal sebagai Dewi Ibu Agung di Timur Tengah Purba. Dikenal di
phoenisia sebagai Astarte atau Asytartoth, di Yunani sebagai Dewi
Aphrodite, dan di Romawi sebagai Venus
Phoenisia : wilayah purba yang terbentang sepanjang pantai Asia Barat dari Ugarith
(Ras Shamra) hingga Accho (Acre,’Akka), sekarang menjadi wilayah
Republik Libanon dan pantai selatan Suriah

Wahai langit .... Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini .... Begitu rapuh dan mudah terluka .... Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh .... Saat berselimut cinta dan asa .... Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini .... Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih Menimbulkan segudang tanya .... Menghimpun berjuta asa .... Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira .... Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa .... Menghimpit bayangan .... Menyesakkan dada .... Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa .... Wahai ilalang .... Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini ? Mengapa kau hanya diam .... Katakan padaku .... Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini .... Sesuatu yang dibutuhkan raga ini .... Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali .... Desiran angin membuat berisik dirimu ....
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku .... Aku tak tahu apa maksudmu .... Hanya menduga .... Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana .... Menunggumu dengan setia .... Menghargai apa arti cinta .... Hati terjatuh dan terluka .... Merobek malam menoreh seribbu duka .... Kukepakkan sayap - sayap patahku .... Mengikuti hembusan angin yang berlalu .... Menancapkan rindu .... Di sudut hati yang beku .... Dia retak, hancur bagai serpihan cermin .... Berserakan .... Sebelum hilang diterpa angin .... Sambil terduduk lemah Ku coba kembali mengais sisa hati .... Bercampur baur dengan debu .... Ingin ku rengkuh .... Ku gapai kepingan di sudut hati .... Hanya bayangan yang ku dapat .... Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya .... Tak sanggup kukepakkan kembali sayap ini .... Ia telah patah .... Tertusuk duri yang tajam .... Hanya bisa meratap .... Meringis .... Mencoba menggapai sebuah pegangan ....


Sayap Sayap Patah ~ Editor By. I-One

sebelumnya 

video terkait :
+Rinal Purba 
ADSENSE HERE!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © blogrinal-info buku impor murah dan terbitan buku terbaru . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design